Sabtu, 05 November 2016

Sepenggal Cerita Dari Jawa Tengah [Kongres IPNU/IPPNU 2015]

03.01



Akhir bulan Desember tahun lalu, bagiku adalah bulan penuh petualangan. Aku bersama dengan beberapa pengurus organisasi pelajar di daerahku, didaulat untuk mengikuti kongres tingkat nasional yang diselenggarakan di salah satu kota yang terletak di Jawa Tengah. Sangat menyenangkan mengetahui bahwa tiket pulang-pergi kami akan ditanggung pemerintah, aku merasa seperti mendapatkan tiket wisata akhir tahun. Bersama dengan rombongan se-provinsi Sulawesi Selatan kami bertolak ke kota Surabaya tepatnya melalui jalur laut dari pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 hari 2 malam.

Sesampainya di pelabuhan Tanjung Perak, kami melintasi beberapa kabupaten menuju wilayah Jawa Tengah. Bus kami sempat berhenti di salah satu rumah makan tepi jalan raya. Satu pelajaran yang aku dapati selama di Jawa Tengah adalah hampir semua makanan orang Jawa ternyata pedas-pedas semua, kecuali nasi tentu saja. Untung saja, makanannya ditanggung panitia jadi kesempatan itu aku gunakan untuk membeli minuman dingin, lumayan meredakan rasa pedas yang menjalar di mulut.

Perjalanan kami berakhir di Asrama Haji Donohudan. Tim kami terbagi dua, tim IPNU dan tim IPPNU, maka tentu saja asrama kami dipisah. Asrama Haji Donohudan merupakan tempat penginapan peserta sekaligus tempat penyelenggaraan kongres. Kongres berjalan selama sepekan, dipenuhi dengan agenda yang sangat bermanfaat terlebih seminar tiap ba’da dzuhr merupakan favorite peserta, tahu kenapa? Karena semua pembawa materi adalah orang-orang yang hebat dan terkenal dalam pemerintahan, seperti Ibu Hj, Khofifah Indar Parawansa dan masih banyak lagi. Puncak acaranya adalah pemilihan ketua dan wakil ketua IPNU/IPPNU pusat.

Sejujurnya itu adalah kali pertama aku mengikuti sebuah kongres berskala nasional, tidak terhitung banyaknya peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke pun ada. Tentu hal ini sangat berharga bagiku dan kawan-kawan rombongan Sulawesi Selatan. Setelah acara selesai, keesokan harinya kami meninggalkan asrama haji dan menginap sehari di salah satu penginapan yang ada di kawasan Malioboro.

Kami menghabiskan waktu seharian untuk mengelilingi kawasan yang terkenal di kota Yogyakarta itu, ada yang hanya sekedar jalan-jalan, mengabadikan moment dengan kamera ponsel, atau membeli soufenir untuk dibawa pulang ke Makassar dan masih banyak lagi. Aku sendiri lebih memilih menghabiskan waktu di pasar malam yang ada di Alun-Alun Keraton Yogyakarta ditemani adik lelakiku dan tante comelku, tentu saja mereka berdua juga adalah peserta kongres.

Keesokan harinya sebelum kami take off, kami menyempatkan waktu untuk berwisata ke Candi Borobudur. Wow, ucapku pertama kali saat melihat bangunan Candi Borobudur tepat berada dihadapanku. Akhirnya aku bisa melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana keindahan satu-satunya situs warisan dunia yang diakui dunia yang dimiliki Indonesia. Kesempatan itu tak aku sia-siakan tentunya, kartu memory 2 GB ludes dipenuhi video dan foto kami selama di kawasan wisata itu.




Sekitar jam 5 sore, kami pulang ke Makassar menggunakan pesawat Lion Air dari bandara Adisucipto Yogyakarta. Pengalaman satu pekan bersama teman-teman pengurus dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, tak akan terlupakan.

Organisasi pelajar IPNU/IPPNU benar-benar memberikan pelajaran dan pengalaman berorganisasi yang sangat berharga. Terima kasihku yang tulus untuk semua Rekan dan Rekanita senusantara.

“Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu ku cari amal ku beri
Untuk agama bangsa negeri”
Pelajar Nusantara!
Pelajar Aswaja!

Salam Terkasih. 

Written by

Hai Good People, semoga postingannya bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu. Jangan lupa tinggalkan jejak kamu dengan klik tanda suka atau dengan komentar. Jika ingin mengcopy-paste harap sertakan link dan nama blog ini. Salam sastrawan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Rinnaza.id. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top